Electricity Lightning

Selasa, 16 April 2013

Tantang Tirani


  • Tantang Tirani


    [Spoken]
    Ini adalah monumen tengat kesabaran dan angkara
    Satu barisan, ribuan mimpi
    Titik berangkat yang tak pernah dapat kami datangi kembali
    Terbuang serupa fotokopian pamflet aksi di setiap perempatan
    Harapan kami akan berakumulasi menyaingi nyalak senapan kalian!
    Kami merayap dalam lamat menyaingi hantu-hantu pesakitan
    Hingga waktu kalian mencapai tengat…

    Titipan angkara mereka yang tak bisa lagi bersuara
    Ini muara seluruh murka lawas yang kehilangan nyawa
    Dalam hitungan langkah kami akan isi angkasa
    Dengan ribuan pekik yang sama saat kalian terbakar bersama bara
    Terlalu kentara manuver mereka memplot penjara
    Hukum, moral, kebebasan, batas surga dan neraka
    Merancang kontrol bawah sadar serupa bius pariwara
    Menjagai setiap inci palang pintu modal dengan tentara
    Sebelum waktu yang banal jumud berkanal
    Semua momen heroik yang tak pernah tercatat dalam tanggal
    Biarkan mereka lafaz semua peringatan yang mereka hafal
    Setiap ayat pasal karet pertahanan para tiran berpangkal
    Kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan
    Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang para tiran
    Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
    Kawan, mana kepalan kalian?!

    [Chorus]
    Serupa biksu Burma di hadapan moncong senapan
    Serupa malam Januari yang menandai Chiapas
    Serupa seruan Chavez di depan muka Amerika
    Serupa tangan Intifadha yang melempar batu di Palestina
    Serupa siklus ronta kota pasca Genoa
    Serupa rudal Hizbullah di daerah pendudukan
    Serupa rahim setiap ibu yang melahirkan para kombatan yang menantang setiap tiran di titik nadir perhitungan

    Kami menolak menjadi bidak, sekedar sekrup dan tumbal
    Target pemasaran sampah industri kapitalis global
    Sekedar hidup lurus dalam dikte penguasa arus
    Sekedar kalian tahu kami akan bertahan sampai mampus
    Kalian awetkan hegemoni dengan balsam mumi anti-teror
    Kombinasi intel dan preman menebar horor
    Kalian kerangkeng kami dengan pembenaran semantik
    Kami rancang kalam puitik yang lebih bersenjata dari ribuan manifesto politik
    Kaya semakin kaya, miskin semakin papa
    Kalian dapat berlindung di balik ocehan nasib dan samsara
    Lakukan apapun termasuk menjadi tuhan
    Kami akan berdiri di sini, tak sendiri, hingga nafas penghabisan
    Kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan
    Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang para tiran
    Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
    Kawan, mana kepalan kalian?!

    [Chorus]
    Serupa kesabaran terakhir para buruh di palang pintu pabrik
    Serupa panen terakhir para petani penggarap
    Serupa tengat miskin kota di ujung penggusuran
    Serupa pilihan terakhir Pasifis di hadapan ancaman pasar
    Serupa harapan mereka yang tak bisa lagi berharap
    Serupa pilihan terakhir keluarga korban kekerasan negara
    Serupa rahim setiap ibu yang melahirkan para kombatan yang menantang setiap tiran di titik nadir perhitungan

    [Spoken II]
    Kami akan bangun kembali godam dari reruntuhan dan berangkal harapan
    Keyakinan yang menyaingi semua manual langitan
    Esok akan terlalu terlambat, hari ini atau tidak sama sekali!
    Meski kalian coba bunuh kami berkali, kami akan lahir berkali bergenerasi
    Harapan meski sebutir pasir di lautan yang menyapa setiap kawan
    Dan menagih setiap jemari yang pernah menjanjikan kepalan
    Untuk menggetarkan nyali para tiran!

    [Soundclip dari orasi di lapangan]
    Kawan-kawan, dengarkan kawan-kawan!
    Komando ada di tangan saya, jangan terpancing provokasi!
    Kawan-kawan, tunjukkan pada mereka kita tak akan bergeming hari ini, kawan-kawan!
    Komando ada di tangan saya. Satu langkah untuk pembebasan!
    Hitung mundur dari sekarang!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar